
Tahukah Anda bahwa dengan mengenal jenis – jenis tinta printer dapat membantu Anda untuk menentukan tinta printer yang sesuai dengan kebutuhan mencetak?
Tipe dan formula tinta printer yang bervariasi pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pemilihan tinta yang tepat, tentu membuat printer Anda bekerja secara optimal sehingga pekerjaan atau bisnis digital printing Anda pun semakin lancar.
Mengapa optimal? Selain menghemat waktu dan tenaga, pemilihan jenis tinta printer secara tepat pun dapat menekan biaya perawatan printer karena dapat meminimalisir rusaknya catridge/head printer. Karena catridge baru rata-rata harganya hampir separuh harga printernya.
Terlebih bagi Anda yang membuka usaha digital printing atau percetakan offset, pemilihan jenis tinta printer harus benar-benar diperhatikan. Bisa Anda bayangkan, jika printer macet atau catridge/head printer rusak di saat bisnis percetakan Anda sedang menerima banyak order mencetak? Hal yang kelihatan sepele ini bisa berakibat fatal karena menyebabkan kepercayaan pelangggan hilang dan bisa jadi boomerang terhadap perkembangan bisnis Anda.
Pemilihan tinta printer yang tepat harus disesuaikan dengan merek dan seri printer serta perhatikan juga tingkat keasaman tinta tersebut. Hal ini jarang diperhatikan oleh pengguna printer, tingkat keasaman tinggi mengakibatkan pengendapan pada head printer, sehingga tinta akan menumpuk dan terjadi kemacetan. Berikut perbedaan jenis tinta printer berdasarkan formulasi dasar dan fungsi tintanya:
1. Tinta Dye Base
Tinta ini banyak di gunakan pada standard printer inkjet yang beredar di Indonesia pada umumnya, seperti pada merk Cano*, Epso*, H*, Lexmar* dan Brothe*. Hasil cetak tinta dye base lebih cerah, kurang pekat, tidak tahan air, memiliki varian warna yang lebih banyak, kurang tahan pada perubahan cuaca dan waktu, waktu pengeringan tinta pada media cetak lebih lama dibandingkan dengan tinta pigment.
2. Tinta Pigment
Tinta pigment memiliki kualitas cetak lebih tajam, pekat, warna dan partikel tinta lebih solid pada cetakan kertas, tahan air, dan tahan pada perubahan cuaca dan waktu dibanding dye base. Kekurangan tinta pigment adalah jika printer tidak digunakan dalam jangka waktu tertentu maka catridge/head printer akan tersumbat oleh bahan pewarna tinta yang mengendap dan mengering pada nozzle head.
Mengikuti perkembangan teknologi printer, tinta pigment juga turut mengalami inovasi, yaitu hadirnya tinta berteknologi griptive, seperti Saiko Ink. Saiko Ink dengan teknologi Griptive memiliki kualitas cetak anti luntur dan anti pudar, menjaga ketahanan warna selama bertahun-tahun, serta aman bagi head printer.
3. Tinta Sublim
Tinta ini umumnya dipakai untuk mencetak bahan-bahan sablon, seperti kaos, mug, atau pin. Tinta sublim jauh lebih tahan terhadap air dan degradasi warna lebih kuat dibanding tinta pigment. Namun, risiko catridge/head tersumbat lebih besar dibanding tinta pigment.
4. Tinta solvent
Tinta solvent banyak digunakan untuk mencetak banner, spanduk, billboard, neonbox, dan outdoor printing lainnya karena hasil cetaknya lebih awet terhadap air dan UV. Tinta solvent berbahan dasar minyak bumi.
5. Tinta Eco Solvent
Karakteristiknya hampir sama dengan tinta solvent, tapi tinta jenis ini kurang tahan terhadap UV. Oleh karena itu, tinta eco solvent banyak digunakan untuk indoor printing.
Jadi, yang mana jenis tinta printer pilihan Anda? Hanya satu yang pasti, tinta berteknologi Griptive, seperti Saiko Ink Griptive, merupakan pilihan tinta yang tepat karena tinta anti luntur, tinta anti pudar, dan tinta anti macet. Saiko Ink Griptive dapat memenuhi segala keperluan mencetak Anda, baik dokumen maupun cetak foto, setara percetakan offset.
Greats comments and site.
Keunggulan utamanya, Setelah tinta di print ke Kertas foto, Tinta akan langsung kering (Tanpa perlu pemanas tambahan lagi seperti yang ditemui tinta pigment pada umumnya), dan tidak memerlukan setting khusus pada printer.